 
 JEDDAH – Jamaah haji yang berada di Madinah, biasanya akan  menyemparkan berdoa di Raudhah, bilik kecil di samping makam Rasulullah  SAW.
 Perjuangan untuk berada di Raudah tidak ringan. Pasalnya, jamaah yang  jumlahnya ratusan ribu akan memperebutkan tempat tersebut. Jadi, untuk  mencapai tempat yang dicirikan dengan karpet warna beda di Masjid Nabawi  ini, memang sedikit ‘penuh perjuangan’.
 Syaifullah Hadmar, seorang jamaah, mendapat kesempatan itu secara tak  terduga. Sungguh suatu keberuntungan karena setelah berjamaah shalat  Maghrib, ia tidak langsung pulang melainkan menunggu datangnya waktu  Isya.
 Saat menunggu datangnya Isya ini, ia berbaur dengan jamaah asal  India, menuju Raudhah.Letaknya Raudah adalah sebelah kiri dari panggung  kecil yang biasa dipakai muadzin mengumandangkan adzan. Ia terus  berjalan, hingga tak sadar kakinya sampai di alat karpet berwarna beda.  “Ini sudah masuk di area Raudah,” kata Ustadz Helmi dari Kementerian  Agama, mengingatkannya.
 Betapa hatinyabangga dan lega, katanya, karena Allah telah memberikan  kemudahan mengantar sampai tempat yang mustajab. Pasalnya, untuk  mencapai tempat tersebut memerlukan tenaga dan fisik yang prima. Namun,  ada hal yang lebih penting lagi dan perlu diperhatikan yakni kekuatan  tekad untuk mendatangi dan keikhlasan hati dalam melangkah menuju  Raudhah.
 Dalam raudhah sambil menunggu salat Isya, ia membaca Alquran. Seorang  jamah lain membisikinya, “Lakukan salat sunat dan berdoalah supaya  dikuatkan iman dan Islamnya, serta mohon ampun dan hajat lainnya.” Ia  mengikuti.
 Seorang mukinin asal Madura bernama Amin menyatakan, rugi besar jika  sudah sampai di Masjid Nabawi tidak berusaha mendatangi Raudhah sebagai  tempat yang mustajab untuk berdoa. Jutaan jamaah, kata Amin, terus  merebutkan tempat tersebut. Bahkan, jamaah asal Malaysia siap memberikan  bayaran kalau ada yang bisa membantu mendapatkan tempat di Raudhah.
 Amin berbagi kiat menjangkau Raudhah. Caranya, kalau sudah berada di  dalam masjid jam berapa pun jangan tergoda dengan rasa ingin pulang.
 Selain itu, lanjutnya, jika sudah sampai dalam masjid, masuk terus ke  dalam dan mengambil posisi yang dekat dengan tempat tujuan. Dengan  demikian, bila ada kesempatan bergeser, tidak akan mengalami kesulitan.  “Ingat, niatkan hati dengan sungguh-sungguh dan terus berdoa, Insya  Allah akan diberi kemudahan meski berdesak-desakan,” tutur Amin.
 Upaya lainnya adalah usahakan datang ke mesjid pada awal pintu mesjid  dibuka. Dengan demikian mempunyai waktu cukup untuk melaksanakan salat  Tahajud, salat Tasbih, dan salat Fajar serta melakukan zikir atau  membaca Alquran.
 Raudah ini adalah bekas masjid Rasullah dan berada disamping makam  Rasullah, Abubakar Sidiq, dan Umar bin Khatab. Pada pukul 09.00 sampai  dengan 30 menit sebelum waktu Zhuhur Raudhah dikhususkan untuk kaum  perempuan. Karena itu, jamaah perempuan disarankan untuk mendapatkan  tempat ini, sebaiknya sejak pagi hari cari tempat di dekat Raudah jadi  akan memudahkan untuk mencapai Raudhah ketika penyekatnya dibuka.
Sumber: http://www.jurnalhaji.com/2011/10/05/raudhah-tempat-mustajab-untuk-panjatkan-doa/